Pernikahan adalah sekolah dari kehidupan sejati

Keromantisan Saja Tidak Cukup

Gary Thomas dalam buku Sacred Marriage menulis, “Pemikiran bahwa pernikahan bisa bertahan bermodalkan keromantisan saja, atau perasaan keromantisan lebih penting dibanding faktor lain dalam banyak pernikahan”

memilih pasangan…telah mengandaskan

la menambahkan, “Jika tujuan pernikahan hanya untuk sekedar menikmati gelora gairah dan kesenangan belaka, maka aku akan menikah setiap 2 atau 3 tahun.”

Terkadang kita salah mengartikan, ketika keromantisan hilang, lalu kita mengartikan telah tidak berjodoh lagi. Atau lalu menyimpulkan apa yang dulu kita rasakan bukanlah cinta, mengingkari perjalanan dan suka duka yang telah dibina bersama.

5 Fase Dalam Hubungan

Semua hubungan yang langgeng telah melewati pasang surut tingkatan fase dalam hubungan berikut ini. Yuk, disimak…supaya kamu tahu perjalanan yang kamu lalui bukanlah perjuanganmu sendiri. Kita semua pun harus menjalani dan mengalaminya.

5 Fase Dalam Siklus Hubungan

Berikut adalah tingkat-tingkatan dalam hubungan menuju progression (perkembangan secara bertahap menuju tingkatan yang lebih tinggi).

1 THE EUPHORIC BOND

Di fase ini, kita tergila-gila dengan si dia dan mencari tahu segala sesuatu tentangnya. Kita rela mengorbankan kepentingan sendiri demi menyenangkan pujaan hati. Kita berusaha keras supaya tetap dipandang indah di mata dia. Kadang di fase ini, beberapa individu mulai kehilangan identitasnya & menjadi sangat tergantung terhadap pasangan. Jika pada satu titik, kita sadar telah sangat menggantungkan diri & kebahagiaan sepenuhnya pada si dia…buka mata! Itu salah satu indikator hubungan tersebut takkan bertahan lama… kecuali ada upaya nyata kita berubah.

2 THE DOUBT AND REALIZATION

Setelah fase “honeymoon” berakhir, realita mulai bicara. Dari yang indah-indah, jadi mulai muncul masalah. Kekurangan yang tadinya kita toleransi kok jadi semakin mengganggu. Dari yang tadinya positif, “Wah, dia berbakti & penyayang sama keluarganya.” Jadi negatif, “Gila, gaji dia banyak banget yang buat keluarganya sampai ga punya tabungan!.”

3 THE TRIBULATION PERIOD

Inilah fase penentuan: bertahan atau pamitan. Beberapa pasangan pada fase ini memilih ambil waktu khusus untuk menemukan diri kembali. Jika bertahan, berarti kita memilih untuk memahami & menyembuhkan luka-luka yang mungkin tak kita sadari di fase sebelumnya. Inilah periode mendengarkan ekspektasi pasangan. Banyak pasangan berakhir di fase ini, JIKA gagal mencari titik temu untuk bisa saling memahami dan bekerja sama.

4 THE STABILIZATION

Jika berhasil hingga ke fase ini, berarti kita dan pasangan telah membekali diri kemampuan penyelesaian masalah yang mumpuni. Euforia asmara yang membara memang telah reda, tetapi kita telah memiliki cara untuk menyalakan percikan-percikan yang membuat cinta & ketertarikan tetap hidup. Waspadai kebosanan & kekosongan yang bisa membuat kita tergoda punya ketertarikan pada hal lain/orang lain.

5 The Affirming Bond

Fase yang tersehat dari hubungan! Sebab kita telah membangun ikatan yang melengkapi satu sama lain. Kita & pasangan telah menciptakan kondisi saling percaya & kedamaian. Tetapi juga tetap ada ruang untuk masing-masing menikmati hidup sebagai individu. Hubungan bersama pasangan terasa membahagiakan & memberkati. Untuk mencapai tahapan ini, dibutuhkan komunikasi yang sehat & validasi emosional.