Alasan pentingnya berpikir makro

Pada satu waktu terjadi kemacetan luar biasa, dalam pandangan lurus ke depan banyak sekali antrian mobil, antrian mengular begitu panjang, bahkan motor saja tidak bisa bergerak. Kemacetan yang luar biasa ini menyebabkan para pengendara marah-marah. Membuat mereka berpraduga buruk. Ada kecelakaan hebat, ada razia di depan..

Bahkan yang lebih buruknya sampai menduga ada jalan yang rusak, kemudian menyalahkan Pemerintah yang lalai mengakibatkan kemacetan. Semakin tenggelam dalam prasangka negatif. Karena rasa kesal dan ketidaktahuan, membuat dugaan yang semakin liar dan tidak berdasar..

Setelah melihat secara jelas, penyebab kemacetan tersebut adalah pohon yang baru tumbang sehingga menghalangi jalan. Yang sebenarnya bila diangkut beberapa orang, jalanan akan kembali lancar kembali. Namun karena para pengendara tidak tahu, macet tersebut menjadi berkepanjangan.

Cerita kemacetan ini merupakan contoh ketidaktahuan yang membatasi seseorang dalam mencari solusi. Karena hanya terpaku yang ada di depan mata, mengakibatkan kegagalan memahami penyebab sesungguhnya. Yang sesungguhnya dapat diselesaikan dengan mudah bila dilihat secara menyeluruh, gambaran besarnya, dari kacamata helikopter.

Hal yang sama juga terjadi dalam berinvestasi. Ketika saham bergerak tidak sesuai ekspektasi, mudah saja membuat praduga yang negatif. Menuduh IHSG sudah dibandari, saham penuh tipu-tipu, dan sebagainya

Praduga negatif tersebut terjadi karena ketidaktahuan, dan memaksakan pandangan dari apa yang dilihat dan diketahui saja. Dengan membuka wawasan, belajar cara kerja investasi dari pemahaman yang benar, melihat dari angle yang lebih besar. Akan membantu seseorang untuk lebih mempunyai solusi, lebih memiliki jawaban pada investasi yang terjadi.

Memahami tidak serta merta membuat seseorang menjadi investor super. Karena banyak faktor yang terjadi di saham. Namun setidaknya sebagai investor telah satu langkah lebih maju.

Bagaimana mungkin seseorang dapat menyelesaikan masalah bila tidak tahu masalah yang dihadapi

Oleh karena itu sebelum berpikir jauh untung di saham, ketahui terlebih dahulu bagaimana saham bekerja. Bila yang dituju adalah berinvestasi, bukan berspekulasi.

Masalah yang sulit dipahami dalam sudut pandang horizontal, dapat dipahami dengan baik bila melihatnya dari sudut pandang vertikal, melihatnya secara makro.