Budaya Unik Suku Dayak

Suku Dayak di Kalimantan ialah salah satu peninggalan budaya yang wajib dipertahankan keberadaannya. Alasannya, warga di situ masih melaksanakan tradisi nenek luhur dalam kehidupan sosial.

Kehidupan sosial mereka masih lekat dengan keyakinan adat, tetapi mereka pula senantiasa mengadaptasi kehidupan modern, apalagi mempunyai toleransi beragama yang kokoh di situ.

Masih banyak lagi kenyataan kehidupan sosial Suku Dayak yang menarik buat diulas, sebab belum banyak dikenal.

1. Terdapat suatu kegiatan penyambutan bernama Potong Pantan buat wisatawan. Kepala adat hendak memohon wisatawan mencabut tumbuhan buat melenyapkan jiwa iblis.

2. Suku Dayak umumnya bertempat pada pinggiran Sungai Borneo, mereka hidup dengan memanfaatoan sumber daya alam sekitar. Dari mulai bercocok tanam, sampai berkebun. Suku Dayak pula suka membuat kerajinan tangan dari rotan, damar, serta getah yang dihasilkan dari tumbuhan karet.

3. Di Dayak mereka biasa hidup bersama banyak keluarga di rumah panjang. Buat memandang kehidupan, Kamu dapat memohon diantarkan buat keliling memakai kano.

4. Orang Dayak tidak sempat memakai alas kaki di manapun mereka terletak tercantum dikala masuk ke hutan. Mereka pula suka buat telanjang dada tidak hirau dengan cuaca ataupun fauna semacam lintah yang banyak ditemui di situ.

5. Terdapat hasil penciptaan unik di situ, yakni keranjang balita yang dibuat dari rotan yang dihiasi dengan gigi buaya, cakar beruang, koin, gigi anjing serta banyak lagi. Hiasan ini dipercaya bisa melindungi balita dari godaan jiwa iblis.

6. Tempat tinggal asli atau rumah tradisional suku Dayak diketahui memiliki nama panggilan dengan nama rumah Betang. Arsitektur rumah tradisional suka ini nyaris sama semacam rumah panggung, yang mempunyai ketinggian nyaris 5 m dari permukaan tanah.

7. Wanita suku Dayak populer pada paras kecantikannya. Terlebih lagi, sebagian mempunyai paras yang mirip dengan rupa orang Tionghoa.

8. Agama yang dianut suku Dayak pada dasarnya Kaharingan yang mana ini merupakan agama dari pada leluhurnya. Tetapi saat ini, hanyak sekitar dari 10% hingga lebih warga suku Dayak. Selebihnya, ada yang beragama Kristen.

9. Owner baju adat sapai sadaq ini biasa memakai bahasa tiap hari mereka dikala berbicara, ialah bahasa Austronesia.

10. Karakteristik khas suku Dayak merupakan tato di badan yang pula diucap tutang. Tato kepunyaan suku Dayak mempunyai arti yang erat dengan peristiwa serta tujuan hidup sehingga tidak terbuat sembarangan.