Oliguria adalah kondisi medis di mana seseorang mengeluarkan urin dalam jumlah yang lebih sedikit dari biasanya. Kriteria umum untuk menggambarkan oliguria adalah produksi urin kurang dari 400 mililiter (mL) per hari untuk orang dewasa atau kurang dari 0,5 mL/kg/jam untuk anak-anak. Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya gangguan dalam sistem urinaria atau masalah kesehatan lainnya yang mempengaruhi produksi dan pengeluaran urin.
Penyebab Oliguria
- Dehidrasi:
- Salah satu penyebab paling umum oliguria adalah dehidrasi, di mana tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dikonsumsi. Kekurangan cairan menyebabkan ginjal untuk melestarikan air dengan mengurangi volume urin yang diproduksi.
- Kerusakan Ginjal:
- Gangguan pada ginjal, seperti gagal ginjal akut atau kronis, bisa menyebabkan oliguria. Ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk infeksi, keracunan, atau penyakit autoimun yang mempengaruhi fungsi ginjal.
- Obstruksi Saluran Kemih:
- Adanya sumbatan atau hambatan pada saluran kemih, seperti batu ginjal, pembesaran prostat pada pria, atau tumor di dalam saluran kemih, bisa menghambat aliran urin dan menyebabkan oliguria.
- Syok atau Kondisi Medis Kritis:
- Syok atau kondisi medis kritis lainnya, seperti sepsis (infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh), trauma, atau kegagalan sirkulasi darah, dapat mengurangi aliran darah ke ginjal dan mengakibatkan oliguria.
- Kondisi Kardiovaskular:
- Gangguan jantung atau pembuluh darah yang parah, seperti gagal jantung kongestif, dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke ginjal dan menyebabkan oliguria.
- Efek Samping Obat:
- Beberapa obat, terutama obat-obatan diuretik (pembuang air), dapat mempengaruhi produksi urin. Penggunaan obat-obatan tertentu atau overdosis obat juga bisa menjadi penyebab oliguria.
Gejala dan Diagnosis
Oliguria biasanya terjadi bersamaan dengan gejala atau tanda penyakit yang mendasarinya. Gejala yang mungkin terkait dengan oliguria antara lain rasa haus yang hebat, kulit kering, kebingungan, lemah, atau gejala terkait kondisi medis yang mendasarinya seperti demam, nyeri perut, atau masalah kardiovaskular.
Untuk mendiagnosis penyebab oliguria, dokter biasanya akan melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk riwayat medis lengkap, pemeriksaan fisik, dan tes tambahan seperti tes darah, tes urin, ultrasonografi ginjal, atau pencitraan lainnya untuk mengevaluasi fungsi dan struktur ginjal serta saluran kemih.
Penanganan dan Pengobatan
Penanganan oliguria tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Langkah-langkah umum dapat mencakup:
- Rehidrasi: Memberikan cairan intravena untuk menggantikan cairan yang hilang dan memperbaiki keadaan dehidrasi.
- Pengobatan Kondisi Mendasar: Mengobati infeksi, mengatasi gangguan kardiovaskular, atau menghilangkan hambatan saluran kemih jika ditemukan.
- Pantauan Ketat: Memantau produksi urin, fungsi ginjal, dan respons terhadap terapi untuk memastikan peningkatan kondisi.
Penting untuk segera mencari bantuan medis jika seseorang mengalami oliguria bersamaan dengan gejala seperti nyeri dada, sesak napas, kebingungan, atau penurunan kesadaran, karena ini bisa mengindikasikan kondisi medis yang serius dan memerlukan penanganan segera.