Istilah “Sugar Rush” mengacu pada pandangan umum bahwa konsumsi gula secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan energi dan kegembiraan yang tiba-tiba, diikuti oleh penurunan energi dan mood yang cepat (crash). Meskipun konsep ini cukup populer, penelitian ilmiah menunjukkan bahwa “Sugar Rush” mungkin lebih merupakan mitos daripada kenyataan.
Penelitian menunjukkan bahwa reaksi terhadap konsumsi gula dapat bervariasi antara individu dan tidak selalu menghasilkan gejala “Sugar Rush” yang terlihat secara dramatis. Ketika Anda mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula, tubuh akan mengubah gula menjadi glukosa, yang digunakan sebagai sumber energi. Namun, peningkatan energi ini biasanya terjadi dengan lambat dan berangsur-angsur, bukan dalam lonjakan yang tiba-tiba.
Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa reaksi gula pada mood dan energi lebih kompleks daripada sekadar “Sugar Rush” dan kemudian penurunan yang cepat. Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebihan dapat berkontribusi pada peningkatan risiko diabetes tipe 2, obesitas, dan masalah kesehatan lainnya, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi energi dan mood secara keseluruhan.
Hal yang penting untuk diingat adalah bahwa asupan gula yang berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan jangka panjang, dan mengandung banyak kalori tanpa nutrisi penting. Kebiasaan makan seimbang yang mencakup konsumsi gula dalam jumlah moderat bersama dengan makanan sehat lainnya lebih disarankan daripada mengandalkan gagasan “Sugar Rush.”
Namun, setiap individu memiliki respons yang berbeda terhadap makanan dan dapat merasakan fluktuasi energi dan mood setelah mengonsumsi gula. Jika Anda merasa mengalami perubahan mood atau energi yang signifikan setelah mengonsumsi gula, mungkin bijaksana untuk memperhatikannya dan mencari cara untuk menjaga pola makan yang seimbang dan menjaga kesehatan secara keseluruhan. Jika Anda memiliki kekhawatiran kesehatan atau pola makan, sebaiknya konsultasikan dengan profesional kesehatan atau ahli gizi.