Tips Menghindari Reward Mentality Pada Anak, Ajarkan Tanggung Jawab

Tips Menghindari Reward Mentality pada Anak, Ajarkan Tanggung Jawab

Reward mentality, atau pola pikir yang terlalu bergantung pada hadiah sebagai motivasi, dapat menghambat anak untuk belajar tanggung jawab secara intrinsik. Jika anak terbiasa hanya melakukan sesuatu demi mendapatkan hadiah, ia mungkin kehilangan kemampuan untuk memahami nilai penting dari tindakan itu sendiri. Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari reward mentality dan membantu anak belajar tanggung jawab dengan cara yang sehat:


1. Ajarkan Pentingnya Tanggung Jawab Sejak Dini

  • Jelaskan kepada anak bahwa tanggung jawab adalah bagian dari kehidupan sehari-hari yang membantu dirinya dan orang lain. Misalnya, membereskan mainan bukan hanya tugas tetapi juga bentuk menghargai barang miliknya.

2. Berikan Pemahaman Tentang Konsekuensi

  • Gunakan konsekuensi alami daripada hadiah untuk mengajarkan pelajaran penting. Contohnya, jika anak tidak menaruh sepatu di rak, ia mungkin kesulitan mencarinya nanti. Ini membantu anak memahami hubungan sebab-akibat secara langsung.

3. Fokus pada Penghargaan Intrinsik

  • Ajarkan anak untuk merasa bangga atas pencapaiannya sendiri. Ucapkan apresiasi seperti, “Kamu pasti merasa senang karena tugas sekolahmu selesai dengan rapi!” Ini membantu anak menghargai usahanya tanpa tergantung pada hadiah fisik.

4. Batasi Penggunaan Hadiah

  • Jika menggunakan hadiah, pastikan itu bersifat sesekali dan bukan sebagai rutinitas. Hadiah bisa digunakan untuk pencapaian besar, tetapi tidak untuk tugas sehari-hari seperti merapikan tempat tidur atau mencuci piring.

5. Berikan Pilihan

  • Libatkan anak dalam pengambilan keputusan. Misalnya, “Kamu lebih ingin menyapu lantai atau membersihkan meja makan?” Ini mengajarkan anak rasa kepemilikan atas tugasnya.

6. Ajarkan Melalui Contoh

  • Anak cenderung meniru perilaku orang tua. Tunjukkan bahwa Anda melakukan tugas tanpa mengharapkan hadiah, seperti merapikan rumah atau membantu orang lain.

7. Puji Proses, Bukan Hasil

  • Fokus pada usaha anak daripada hasil akhir. Contohnya, katakan “Kamu bekerja keras menyelesaikan PR ini, hebat sekali!” Ini mendorong anak untuk menghargai proses belajar.

8. Gunakan Sistem Tanggung Jawab

  • Terapkan sistem sederhana seperti jadwal tugas rumah tangga. Berikan anak tanggung jawab kecil yang sesuai usianya, misalnya memberi makan hewan peliharaan atau menyiram tanaman.