Manusia memiliki total empat gigi taring yang terletak tepat di sebelah gigi seri. Dari semua jenis gigi, gigi taring adalah yang terpanjang. Baik anak-anak maupun orang dewasa memiliki empat gigi taring. Bayi mulai mengembangkan gigi taring antara usia 16-22 bulan, tetapi ini dapat bervariasi dari bayi ke bayi.
Definisi Gigi Taring
Empat gigi taring di rongga mulut adalah gigi paling tajam. Tugas utamanya adalah merobek dan menghancurkan makanan selama proses mengunyah. Pada balita, gigi taring atas biasanya erupsi lebih awal dari pada gigi taring bawah, yaitu pada usia 16-20 bulan.
Namun ketika gigi susu ini berubah menjadi gigi permanen, polanya pun berubah. Gigi taring bawah biasanya mulai tumbuh pada usia 9 tahun. Sedangkan gigi taring atas muncul kemudian pada usia 11-12 tahun.
Dari semua gigi manusia, gigi taring memiliki akar terpanjang dengan satu tonjolan. Gigi ini disebut taring karena menyerupai gigi taring anjing. Meski tidak sepanjang gigi taring anjing, mereka berada pada posisi yang sama dan lebih menonjol dibandingkan gigi lain di rongga mulut.
Faktanya, ahli mencatat bahwa gigi taring atas dan bawah paling berisiko mengalami resesi gingiva. Ini adalah kondisi di mana akar gigi menjadi terbuka saat gusi meluncur ke bawah.
Impaksi gigi taring
Faktanya, gigi taring atas adalah gigi permanen kedua yang paling sensitif terhadap benturan. Ini adalah kondisi di mana gigi menjadi terkubur dan bersarang di gusi. Posisi pertama tentu saja geraham ketiga atau gigi bungsu.
Biasanya, ketika gigi bungsu seseorang terkena, solusinya adalah dengan melakukan operasi pencabutan gigi atau odontektomi. Solusinya tentu tidak sesederhana melakukan operasi atau pencabutan gigi, mengingat peran pentingnya.
Karena pentingnya deteksi dini gigi taring yang impaksi, dokter gigi biasanya merekomendasikan rontgen pada usia 7 tahun. Dari sini dapat ditarik kesimpulan apakah ada risiko masalah gigi, termasuk impaksi pada anjing.
Kemudian perawatannya bisa dengan memasang kawat gigi khusus untuk menggeser gigi di sekitarnya sehingga ada cukup ruang untuk gigi taring untuk tumbuh. Kasus gigi kaninus impaksi pada anak-anak tidak selalu memerlukan perawatan bedah. Tapi ini, tentu saja, tergantung pada kondisi struktur gigi lainnya.
Misalnya, ketika gigi impaksi terjadi pada orang dewasa, gigi taring cenderung tidak erupsi dengan sendirinya. Oleh karena itu, dokter akan melakukan prosedur untuk mencabut gigi yang mungkin menghalangi pertumbuhan gigi taring.