Beberapa Jenis Operasi Yang Membuat Orang Depresi


Setelah operasi, setiap orang membutuhkan waktu untuk pulih sepenuhnya. Bahkan, ada kemungkinan depresi pasca operasi bisa terjadi karena Anda merasa tidak nyaman dan kondisi Anda tidak lagi fit seperti dulu. Komplikasi seperti depresi dapat terjadi dengan semua jenis operasi. Kondisi ini tidak boleh dianggap enteng dan perlu mendapat perhatian khusus agar dapat ditangani tepat waktu.

Penyebab Depresi Pasca Operasi

Bagi orang yang mengalaminya, tidak tahu bahwa mereka akan mengalami depresi pasca operasi. Dokter tidak perlu memperingatkan mereka sebelumnya. Tidak berhenti sampai di situ, penyebab depresi lainnya setelah operasi juga bisa karena biaya. Bahkan, hal-hal seperti bagaimana menuju dan dari rumah sakit dari rumah sakit juga bisa menjadi perhatian. Operasi apa yang wajib terhadap depresi setelahnya? Ini lah beberapa jenis operasi yang membuat orang bisa jadi depresi:

Operasi lutut

Ada sebuah penelitian, sebanyak 10,3% orang melakukan operasi lutut mungkin mengalami depresi. Prosedur ini biasanya dilewati oleh orang-orang dengan osteoarthritis yang membutuhkan operasi pada lutut mereka.

Meskipun tingkat keberhasilan operasi osteoartritis relatif tinggi, sebagian besar pasien masih mengalami nyeri jangka panjang. Ini mungkin juga terkait dengan fakta bahwa osteoartritis adalah salah satu dari 10 penyebab kelumpuhan teratas di dunia.

Operasi jantung

Jadi umumnya depresi yang terjadi setelah operasi jantung, sampai ada istilah medis tersendiri yaitu depresi jantung. Menurut penelitian, 25% orang yang menjalani operasi jantung rentan terhadap depresi.

Pemicu depresi adalah karena pasien merasa banyak hal yang tidak terkendali. Misalnya cara menyelesaikan pekerjaan, siapa yang mengawasi minum obat, hingga hal-hal seperti pekerjaan rumah tangga. Depresi adalah hal terakhir yang diharapkan setelah operasi. Karena pikiran positif dan optimis berperan sangat penting dalam mempercepat proses pemulihan.

Apa saja gejalanya?

Adalah normal bagi pasien yang baru saja menjalani operasi untuk tidak dapat segera melanjutkan aktivitas normal. Butuh waktu untuk pulih. Selain timbul dari pikiran, gejala di atas juga bisa terjadi di bawah pengaruh obat-obatan yang digunakan. Secara umum, munculnya gejala segera setelah operasi lebih terkait dengan obat yang digunakan.

Ciri utama yang membedakan efek obat dari timbulnya depresi adalah Anda merasa tidak berdaya dan lebih mudah marah. Kecurigaan depresi pascaoperasi juga masuk akal jika orang tersebut tidak lagi antusias melakukan aktivitas yang dulu sangat mereka sukai.